1.
Panca Dasa Pramiteng Prabhu
Kata Panca Dasa Pramiteng Prabhu terdiri dari kata Panca artinya lima, Dasa artinya sepuluh, Pramiteng artinya sifat yang utama, Prabhu artinya pemimpin/raja. Panca
Dasa Pramiteng Prabhu berarti lima belas macam sifat utama yang patut
dipedomani dan dilaksanakan oleh setiap pemimpin dalam memimpin
masyarakat/bangsa dan negaranya.
Bagian-bagian Panca Dasa Pramiteng Prabhu
- Wijaya, artinya berlaku bijaksana dan penuh hikmat dalam menghadapi masalah yang sangat penting
- Mantriwira, artinya bersifat pemberani dalam membela negara
- Wicaksanengnaya, artinya sangat bijaksana dalam memimpin
- Natanggwan, artinya mendapat kepercayaan dari rakyat dan negara
- Satyabhakti aprabhu, artinya selalu setia dan taat pada atasan
- Wakmiwak, artinya pandai berbicara baik di depan umum maupun berdiplomasi
- Sarjawaupasawa, artinya bersifat sabar dan rendah hati
- Dhirotsaha, artinya bersifat teguh hati dalam segala usaha
- Teulelana, artinya bersifat teguh iman, selalu riang atau optimis dan antusias
- Dibyacita, artinya bersifat lapang dada atau toleransi dapat menghargai pendapat orang lain
- Tansatresna, artinya tidak terikat pada kepentingan golongan/pribadi yang bertentangan dengan kepentingan umum
- Masihsatresnabhuwana, artinya bersifat menyayangi isi alam
- Ginengpratidina, artinya setiap hari berusaha berbuat baik dan berusaha tidak mengulangi perbuatan-perbuatan buruk.
- Sumantri, artinya bersifat menjadi abdi negara dan pensihat yang baik
- Anayakenmusuh, artinya mampu membersihkan musuh-musuh negara
2.
Sad Warnaning Raja Niti
Kata Sad Warnaning Rajaniti berasal dari bahasa sansekerta. Dari kata Sad artinya enam, Warnaning artinya
kesan yang diperoleh; corak rupa; corak; ragam; sifat sesuatu yang utama, Raja artinya
debu; abu; tepung sari; bunga, dan Niti artinya kemudi; pimpinan; politik dan sosial etik; pertimbangan;
kebijakan (Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia). Sad Warnaning Rajaniti adalah enam kesan, corak, dan sifat yang
utama sebagai persyaratan kepemimpinan bagi seorang raja atau pemimpin yang
harus dilaksanakan dalam kepemimpinannya guna memimpin bangsa dan negara.
Bagian-bagian Sad
Warnaning Rajaniti
- Abhigainnika, artinya seorang pemimpin harus mampu menarik perhatian yang positif dari masyarakat, bangsa, dan negara yang dipimpinnya.
- Prajna, artinya seorang pemimpin harus memiliki daya kreatif yang benar yang sesuai dengan dharma guna memimpin bangsa dan negara ini.
- Utsaha, artinya seorang pemimpin harus memiliki daya kreatif yang luhur untuk memajukan kepentingan masyarakatnya.
- Sakya Samanta, artinya seorang pemimpin harus mampu mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dipandang kurang baik untuk menjadi lebih baik.
- Atma sampad, artinya pemimpin harus memiliki moral yang baik dan luhur yang dapat dipedomani oleh bawahannya dan masyarakat yang dipimpinnya.
- Aksudra Parisatha, artinya seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memimpin persidangan para mentrinya dan menarik kesimpulan yang bijaksana, sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
3.
Panca Upaya Sandhi
Kata Panca Upaya Sandhi
terdiri dari kata, Panca artinya lima, Upaya artinya usaha; akal; ikhtiar; (untuk
mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar), Sandhi
artinya rahasia; kode; berita. Panca Upaya Sandhi berarti lima
macam usaha dan upaya yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk
mengahadapi dan menyelesaikan persoalan serta tantangan yang menjadi
tanggungjawabnya. Ajaran Panca Upaya Sandhi tersurat dalam lontar Siwabuddha
Gama Tattwa.
Bagian-Bagian Panca
Upaya Sandhi
- Maya, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki dan melakukan upaya dalam pengumpulan data atau permasalahan yang belum jelas kedudukan dan profesinya, sehingga dapat dilakukan penataan lebih lanjut untuk mencapai kesempurnaan.
- Upeksa, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk meneliti dan menganalisis semua data dan informasi yang ada, sehingga semua permasalahan yang dihadapi itu dapat diletakkan pada proporsinya masing-masing.
- Indrajala, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk mencarikan jalan keluar setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang dipimpinnya
- Wikrama, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk melaksanakan semua rencana dan rumusan yang telah diprogramkan sebelumnya. Dengan demikian, masyarakat yang dipimpinnya menjadi bertambah percaya akan program selanjutnya.
- Logika, artinya seorang pemimpin dalam melaksanakan semua tindakannya, hendaknya selalu didahului dengan pertimbangan nalar yang sehat dan dapat diterima oleh masyarakat kebanyakan. Segala sesuatu yang diupayakannya bukan didasarkan pada emosi semata.
4.
Nawa Natya
Kata Nawa Natya terdiri
dari kata Nawa artinya
sembilan, Natya artinya teguh; bertata susila (Kamus Bahasa
Bali-Indonesia, 125). Nawa Natya
dapat diartikan sembilan sifat dan sikap teguh serta bersusila yang harus
dimiliki oleh para pemimpin dan para pembantu-pembantunya, guna mewujudkan
kesejahteraan dan kebahagiaan bangsa dan negara yang dipimpinnya.
Bagian-bagian Nawa Natya
- Pradnya Widagda, artinya seseorang yang bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu pengetahuan serta teguh pendirian.
- Wira Sarwa Yudha, artinya pemberani, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai masalah atau tantangan.
- Paramartha, artinya para pemimpin hendaknya memiliki sifat yang mulia dan luhur.
- Dhirotsaha, artinya para pemimpin hendaknya memiliki ketekunan dan keuletan dalam semua pekerjaannya.
- Pragiwakya, artinya para pemimpin pandai berbicara di depan umum dan pandai berdiplomasi.
- Samaupaya, artinya para pemimpin hendaklah setia pada janji yang dibuatnya dengan pihak lain atau masyarakatnya.
- Laghawangartha, artinya para pemimpin hendaknya tidak bersifat pamrih terhadap harta benda di dalam hidup ini
- Wruh ring Sarwa Bastra, artinya para pemimpin tahu cara mengatasi macam-macam kerusuhan.
- Wiweka, artinya para pemimpin dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.