Rabu, 14 November 2012

Great leaders

Asas-Asas Kepemimpinan Hindu

1.    Panca Dasa Pramiteng Prabhu
Kata Panca Dasa Pramiteng Prabhu terdiri dari kata Panca artinya lima, Dasa artinya sepuluh, Pramiteng artinya sifat yang utama, Prabhu artinya pemimpin/raja. Panca Dasa Pramiteng Prabhu berarti lima belas macam sifat utama yang patut dipedomani dan dilaksanakan oleh setiap pemimpin dalam memimpin masyarakat/bangsa dan negaranya.
Bagian-bagian Panca Dasa Pramiteng Prabhu
  1. Wijaya, artinya berlaku bijaksana dan penuh hikmat dalam menghadapi masalah yang sangat penting
  2. Mantriwira, artinya bersifat pemberani dalam membela negara
  3. Wicaksanengnaya, artinya sangat bijaksana dalam memimpin
  4. Natanggwan, artinya mendapat kepercayaan dari rakyat dan negara
  5. Satyabhakti aprabhu, artinya selalu setia dan taat pada atasan
  6. Wakmiwak, artinya pandai berbicara baik di depan umum maupun berdiplomasi
  7. Sarjawaupasawa, artinya bersifat sabar dan rendah hati
  8. Dhirotsaha, artinya bersifat teguh hati dalam segala usaha
  9. Teulelana, artinya bersifat teguh iman, selalu riang atau optimis dan antusias
  10. Dibyacita, artinya bersifat lapang dada atau toleransi dapat menghargai pendapat orang lain
  11. Tansatresna, artinya tidak terikat pada kepentingan golongan/pribadi yang bertentangan dengan kepentingan umum
  12. Masihsatresnabhuwana, artinya bersifat menyayangi isi alam
  13. Ginengpratidina, artinya setiap hari berusaha berbuat baik dan berusaha tidak mengulangi perbuatan-perbuatan buruk.
  14. Sumantri, artinya bersifat menjadi abdi negara dan pensihat yang baik
  15. Anayakenmusuh, artinya mampu membersihkan musuh-musuh negara
2.    Sad Warnaning Raja Niti
Kata Sad Warnaning Rajaniti berasal dari bahasa sansekerta. Dari kata Sad artinya enam, Warnaning artinya kesan yang diperoleh; corak rupa; corak; ragam; sifat sesuatu yang utama, Raja artinya debu; abu; tepung sari; bunga, dan Niti artinya kemudi; pimpinan; politik dan sosial etik; pertimbangan; kebijakan (Kamus Kecil Sansekerta-Indonesia). Sad Warnaning Rajaniti adalah enam kesan, corak, dan sifat yang utama sebagai persyaratan kepemimpinan bagi seorang raja atau pemimpin yang harus dilaksanakan dalam kepemimpinannya guna memimpin bangsa dan negara.
Bagian-bagian Sad Warnaning Rajaniti
  1. Abhigainnika, artinya seorang pemimpin harus mampu menarik perhatian yang positif dari masyarakat, bangsa, dan negara yang dipimpinnya.
  2. Prajna, artinya seorang pemimpin harus memiliki daya kreatif yang benar yang sesuai dengan dharma guna memimpin bangsa dan negara ini.
  3. Utsaha, artinya seorang pemimpin harus memiliki daya kreatif yang luhur untuk memajukan kepentingan masyarakatnya.
  4. Sakya Samanta, artinya seorang pemimpin harus mampu mengontrol bawahannya dan sekaligus memperbaiki hal-hal yang dipandang kurang baik untuk menjadi lebih baik.
  5. Atma sampad, artinya pemimpin harus memiliki moral yang baik dan luhur yang dapat dipedomani oleh bawahannya dan masyarakat yang dipimpinnya.
  6.  Aksudra Parisatha, artinya seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memimpin persidangan para mentrinya dan menarik kesimpulan yang bijaksana, sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
3.    Panca Upaya Sandhi
Kata Panca Upaya Sandhi terdiri dari kata, Panca artinya lima, Upaya artinya usaha; akal; ikhtiar; (untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar), Sandhi artinya rahasia; kode; berita. Panca Upaya Sandhi berarti lima macam usaha dan upaya yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin untuk mengahadapi dan menyelesaikan persoalan serta tantangan yang menjadi tanggungjawabnya. Ajaran Panca Upaya Sandhi tersurat dalam lontar Siwabuddha Gama Tattwa.
Bagian-Bagian Panca Upaya Sandhi
  1. Maya, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki dan melakukan upaya dalam pengumpulan data atau permasalahan yang belum jelas kedudukan dan profesinya, sehingga dapat dilakukan penataan lebih lanjut untuk mencapai kesempurnaan.
  2. Upeksa, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk meneliti dan menganalisis semua data dan informasi yang ada, sehingga semua permasalahan yang dihadapi itu dapat diletakkan pada proporsinya masing-masing.
  3.  Indrajala, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk mencarikan jalan keluar setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang dipimpinnya
  4. Wikrama, artinya seorang pemimpin hendaknya memiliki upaya dan kemampuan untuk melaksanakan semua rencana dan rumusan yang telah diprogramkan sebelumnya. Dengan demikian, masyarakat yang dipimpinnya menjadi bertambah percaya akan program selanjutnya.
  5. Logika, artinya seorang pemimpin dalam melaksanakan semua tindakannya, hendaknya selalu didahului dengan pertimbangan nalar yang sehat dan dapat diterima oleh masyarakat kebanyakan. Segala sesuatu yang diupayakannya bukan didasarkan pada emosi semata.
4.    Nawa Natya
Kata Nawa Natya terdiri dari kata Nawa artinya sembilan, Natya artinya teguh; bertata susila (Kamus Bahasa Bali-Indonesia, 125). Nawa Natya dapat diartikan sembilan sifat dan sikap teguh serta bersusila yang harus dimiliki oleh para pemimpin dan para pembantu-pembantunya, guna mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan bangsa dan negara yang dipimpinnya.
Bagian-bagian Nawa Natya
  1. Pradnya Widagda, artinya seseorang yang bijaksana dan mahir dalam berbagai ilmu pengetahuan serta teguh pendirian.
  2. Wira Sarwa Yudha, artinya pemberani, pantang menyerah dalam menghadapi berbagai masalah atau tantangan.
  3. Paramartha, artinya para pemimpin hendaknya memiliki sifat yang mulia dan luhur.
  4. Dhirotsaha, artinya para pemimpin hendaknya memiliki ketekunan dan keuletan dalam semua pekerjaannya.
  5. Pragiwakya, artinya para pemimpin pandai berbicara di depan umum dan pandai berdiplomasi.
  6. Samaupaya, artinya para pemimpin hendaklah setia pada janji yang dibuatnya dengan pihak lain atau masyarakatnya.
  7. Laghawangartha, artinya para pemimpin hendaknya tidak bersifat pamrih terhadap harta benda di dalam hidup ini
  8. Wruh ring Sarwa Bastra, artinya para pemimpin tahu cara mengatasi macam-macam kerusuhan.
  9. Wiweka, artinya para pemimpin dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar